Apa
yang membuat seorang istri menarik, hingga suami makin menyenangi dan
mengaguminya? Karena interaksi dengan istri sudah menjadi keseharian dan
hal rutin, seringkali seorang suami sulit menjawab pertanyaan itu.
From a distance, mungkin sifat dan sikap menarik dan menyenangkan dari istri bisa diurai.
Kenapa saya pilih kata menarik
instead of cantik? Cantik fisik itu relatif. Parameter-parameter pembangun kecantikan itu masih
debatable. Terlebih lagi cantik fisik itu adalah daya tarik
instant.
Ia bisa menjadi daya tarik melenakan pada pandangan pertama dan pada
interval waktu awal, tapi belum tentu pesona yang sama bisa dirasakan
melalui interaksi pada jangka waktu yang panjang.
Menarik itu terbangun dari keutuhan kepribadian. Berbagai dimensi kecerdasan berpadu membangun kemenarikan
(attractiveness),
mulai dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional hingga
kecerdasan spiritual dan kecerdasan religius. Maka kemenarikan seorang
istri paling tidak tercermin dan menampak pada delapan pasangan karakter
kunci di bawah ini:
1. Ramah dan murah senyum
Keramahan dan murah senyum itu menjadi daya tarik universal. Ia menjadi
salah satu kunci sukses seseorang, sebab dengannya ia mudah diterima
orang lain. Dan ini menjadi faktor penting dalam berbagai kerja sosial
dan profesional.
Dan senyum adalah pancaran suasana hati. Murah senyum dan ramah itu
bukan tampilan sesaat. Ia adalah cerminan kepribadian. Dengan senyuman
istri, seorang suami mendapatkan ketentraman dan kehangatan jiwa. Setiap
kali ia mendapatkan senyuman sang istri, terbitlah suasana “kemarilah,
di sini aku selalu ada untukmu” menghiasi relung jiwanya.
2. Optimis dan ceria
Masalah itu untuk dipecahkan dan jangan membuat kita berdiam diri.
Percayalah, kalau kita bergerak dan berusaha, kita akan menemukan jalan
keluar. Kalimat-kalimat barusan itu normatif. Tapi ketika ucapan-ucapan
itu keluar dari seorang istri dan ketika hal itu diucapkan dengan penuh
rasa optimis dan dibarengi keceriaan, yakinlah seorang suami bahwa ia
memperoleh anugerah terindah dalam hidupnya.
Seorang yang optimis itu tak akan berdiam diri dalam himpitan
masalah. Ia akan mengurai masalah. Ia akan kerjakan apa yang bisa
dikerjakan terlebih dahulu, tanpa menunda-nunda. Dan justru karena sikap
melekat seperti ini, ia tak pernah mendapatkan dirinya menunggu
himpitan segunung masalah. Setiap ada permasalahan hidup, ia cepat
menyelesaikannya. Karena geraknya ini, setiap kali menyelesaikan satu
pekerjaan, sekecil apapun, ia mendapatkan kesenangan jiwa. Dan karenanya
sikap ceria selalu bisa dipelihara.
3. Penyabar dan teguh hati
Bangunan rumah tangga itu ibarat bahtera yang berlayar mengarungi
samudra. Adakalanya cuaca buruk melanda lautan. Angin dan ombak kencang
menerpa. Pada saat itu terujilah sifat sabar dan teguh hati.
Seorang suami akan sangat bersyukur dengan kesabaran dan keteguhan
hati istrinya ketika menghadapi berbagai kesulitan hidup. Hari-hari
ketika persediaan uang bahkan tak mencukupi untuk hidup sehari, ketika
mesti bekerja keras karena memang tak ada dana untuk menggaji seorang
pembantu, ketika mesti berjalan cukup jauh mengantar anak bersekolah
dengan mendorong
baby-car adiknya pula. Atau ketika hadir suara-suara,”Bagaimana mungkin kamu bersabar dengan kondisi begini? Sekali-kali berontak
donk sama suami ….” Ketika itu kesabaran dan keteguhan seorang istri dalam menjalani episode kehidupan diuji.
Tentu keteguhan hati itu lahir dari saling pengertian dan keyakinan,
bahwa suami tak berdiam diri dengan kondisi yang ada. Tapi landasan
utama keteguhan ini adalah pada keyakinan, bahwa Allah tak meninggalkan
hambaNya. Dia akan menolong saat upaya kita sudah sampai pada batasnya;
Saat kita berserah diri di ujung segala harapan dan hanya menggantungkan
diri padaNya.
4. Penyayang dan pemaaf
Manusia tak ada yang terbebas dan kekhilafan dan kekeliruan. Begitu juga
seorang suami terhadap istrinya. Bahkan di hadapan istrinya, hampir
semua ketidaksempurnaan yang dapat ia tutupi di luar rumah, akan
terbuka.
Sifat penyayang dan pemaaf amat diperlukan seorang suami, dihadapkan
pada segala kelemahan dirinya. Pengertian istri sungguh menjadi sesuatu
yang amat dihajatkan. Dengan ini seorang suami terhindar dari
keputusasaan dan
blaming himself too far, menyalahkan diri sendiri terlalu jauh. Dengan ini seorang suami tetap bisa terjaga harga diri dan sikap optimisnya.
Penyayang dan pemaaf juga nampak pada keseharian istri dalam mendidik
anak-anak. Suami akan senang melihat anak-anak tumbuh dalam suasana
kasih sayang. Pemaafan atas kesalahan anak-anak bukan untuk mentolerir
kesalahan itu, tapi untuk memberikan kesempatan kepada mereka belajar
dari kesalahannya.
Penyayang juga menjadi karakter yang muncul saat istri berinterkasi
dengan orang tua dan kerabat suaminya. Pernikahan itu menyatukan dua
bani. Dan ketika suami mendapatkan istrinya menerima dan diterima dengan
baik dan bahkan menjadi kesayangan orang tua dan karib kerabatnya,
sungguh ia merasakan rasa senang tiada tara.
5. Empatif dan ringan tangan
Bekerja sama dan saling menolong dalam kehidupan rumah tangga menjadi
tuntutan mendasar. Adapun sifat empatif dan ringan tangan dalam menolong
di sini lebih ditekankan pada karakter seorang istri bagi masyarakat di
sekelilingnya.
Sebuah rumah tangga menjadi bagian dari satu masyarakat. Keharmonisan
satu keluarga dalam menempatkan diri di tengah masyarakat menjadi satu
kepuasan batin dan kebahagiaan tersendiri. Ketika seorang istri
menunjukkan sikap empatif dan banyak memberikan pertolongan kepada
orang-orang di sekeliling rumah, seorang suami akan mendapatkan pesona
sosial pada istrinya.
Selain itu, seorang istri yang memberikan perhatian terhadap
masyarakat sekelilingnya justru akan semakin bersikap dewasa dalam
mengatasi permasalahan rumah tangganya. Ini menjadikan suasana
komunikasi dengan suaminya di rumah lebih seimbang dan menentramkan.
6. Aktif dan produktif
Pesona sosial pada seorang istri lebih dirasakan suaminya, ketika ia
memberikan kontribusi lebih sistematis kepada masyarakatnya. Tidak
menjadi masalah pada bidang apa kontribusi ini dicurahkan, pada
pendidikan, kesehatan, perekonomian, kesejahteraan, atau beberapa sektor
industri. Yang pasti keaktifan dan produktifitas seorang istri bagi
masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi suami.
Produktifitas ini tentu saja tidak mesti identik pada jauh
meninggalkan urusan rumah tangga. Saya sendiri melihat, basis dari
segala aktifitas sosial seorang istri itu adalah bagaimana ia menjadi
aktifis yang memiliki visi terbangunnya keluarga-keluarga yang sehat,
cerdas dan sejahtera.
Untuk mewujudkan visi di atas dibutuhkan dukungan segenap instrument
sosial-kemasyarakatan dan kenegaraan, mulai dari peraturan perundangan
yang digodok di lembaga legislatif, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dihasilkan lembaga pendidikan dan riset, konsep dan kebijakan yang
dibuat eksekutif, aktifitas pemberdayaan masyarakat yang dipelopori
LSM-LSM (NGOs) dan gerakan sosial lainnya hingga wujud materi peradaban
seperti sekolah-sekolah, klinik hingga rumah sakit, industri farmasi
penopang kesehatan, industri pemasok makanan bergizi, industri
telekomunikasi yang memfasilitasi dan menyajikan informasi yang baik dan
mencerdaskan, dan lain-lain.
Karenanya terbuka seribu satu medan bagi para istri untuk berkiprah,
mulai dari ruang lingkup rukun tangga (RT), rukun warga (RW) hingga
lingkup negara dan bahkan dunia.
7. Cerdas dan kreatif
Kepribadian seorang manusia itu terus berkembang dan tumbuh menuju
kematangan tatkala proses belajar terus menyertainya. Dari waktu ke
waktu istri pembelajar akan selalu menghadirkan kemenarikan yang baru.
Satu hari tiba-tiba dia memasak kue bolu amat lezat, yang belum pernah
disajikan kepada keluarganya. Di kesempatan lain dia mengisahkan baru
lulus kursus Qiraati -satu metoda belajar membaca al-Quran-, karena
memang dibutuhkan untuk menyertai perkembangan salah satu sisi
pendidikan anak-anak. Atau ketika dia mengikuti kegiatan senam kebugaran
dengan tekun, yang memang membuat tubuhnya bugar dan menambah vitalitas
hubungan dengan suaminya.
Kecerdasan itu bergabung dengan kreatifitas dan berjalan seiring.
Kreatifitas dalam mengelola rumah tangga menjadi pesona tiada batas bagi
pasangan suami-istri. Dengan daya kreatif ini, segala masalah bisa
dihadapi secara cerdas dan tepat.
8. Tekun dan ikhlas beribadah
Puncak dan sekaligus landasan bagi segala daya tarik seorang istri
adalah pada ketekunannya menjalankan ibadah dan mengikhlaskan segala
cinta, aktifitas dan kerja-kerjanya semata untuk mengharapkan keridhoan
Ilahi. Pada karakter ini seorang istri adalah individu yang
independent
dari siapapun, termasuk dari suaminya. Ia akan menggapai kemuliaan
dirinya di hadapan Allah Penguasa Alam Semesta dan di hadapan segenap
makhlukNya, termasuk di hadapan suaminya.
***
Khususnya buat para suami, saya rasa cukup relevan menghantarkan
bait-bait di bawah dalam konteks kasih sayang suami-istri. Tentu cinta
yang kita bangun adalah karenaNya semata …
To really love a woman,
To understand her,
You’ve got to know her deep inside …
Hear every thought,
See every dream,
And give her wings when she wants to fly.
Then when you find yourself lying helpless in her arms …
You know you really love a woman
Have You Ever Really Loved a Woman by Bryan Adams
http://adijm.multiply.com/journal/item/147
http://www.salimah.or.id/hal-yang-disukai-suami-dari-istrinya/