” Sebenarnya apa sih penyebab utama pasangan selingkuh dan bagaimana cara mencegahnya?” karena pada kenyataannya di zaman sekarang ini memang tidak mudah menemukan orang yang setia pada pasangannya selain itu bukankah : “Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati?”
Dengan mengetahui penyebab utama pasangan selingkuh tentunya akan memudahkan mencegah terjadinya pasangannya berselingkuh.
Berdasarkan pada pengamatan, membaca , diskusi dll dapat disimpulkan bahwa Penyebab utama perselingkuhan tidak sama yaitu :
Kebanyakan Wanita berselingkuh karena dorongan emosional selain karena alasan lainnya sedangkan Kebanyakan pria berselingkuh untuk kepuasan seksual tanpa melibatkan emosional. Sebagai contoh wanita bisa berselingkuh jika ada kesempatan membina hubungan dengan laki-laki yang kebetulan menjadi profil idamannya atau kebiasaan bersama berduaan dengan laki-laki tertentu atau Pacar lama meskipun pada awalnya wanita ini tidak ingin berselingkuh tapi dengan membuka hubungan dengan lawan jenis tanpa pengawasan pasangannya lambat laun wanita ini akan berselingkuh meskipun dia sadar sudah memiliki suami.
Sedangkan pria berselingkuh cenderung karena faktor keinginan hasrat sexual melihat wanita lain yang dirasa lebih menarik secara fisik dibandingkan pasangannya ditunjang dengan sikap dan penampilan pasangan yang membosankan ( Note: Agar wanita meningkatkan penampilannya dan perhatian untuk pasangannya).
Selingkuh yang melibatkan ikatan emosional biasanya tidak terjadi dalam hubungan singkat tapi terjadi karena hubungan bertahap yang cukup lama karena kebiasaan saling berhubungan, orang jawa bilang : ” Witing tresno jalaran seko kulino” yg artinya ” Adanya cinta karena sering berdekatan atau berhubungan”(pulang kantor/makan bareng berdua, sms, telpon, chatting, ngebrik dll).
Jadi cara JITU untuk mencegah perselingkuhan sebelum terjadi INTI nya adalah:
“TIDAK MENGIJINKAN & MEMBIARKAN PASANGAN ANDA BERDUAAN DENGAN LAWAN JENIS TANPA SEPENGETAHUAN ANDA BAIK SECARA MAYA ( SMS, TELPON, CHATTING, MESSENGER , EMAIL dll) ATAU NYATA ( BERDUAAN DI MOBIL / RUANG TERTUTUP dll)”
NB: Pria sebaiknya juga tidak mengijinkan dan membiarkan wanita pasangannya bepergian sendiri tanpa ada saudara yang mendampinginya apalagi jika bepergian lebih dari satu hari.
Untuk mencegah selingkuh karena faktor lain kenali dulu tandanya disini
Selingkuh banyak penyebabnya akan tetapi ada faktor yang harus diketahui kenapa pasangan selingkuh meskipun jika dilihat dari sudut pandangan umum ada hal-hal yang sulit diterima secara nalar dan agama artinya Selingkuh bisa menimpa siapa saja dari pembantu sampai presiden dari penjahat sampai ustadz dari pendidikan SD sampai S3 dll
Faktor penyebab utama selingkuh ada dua yaitu Faktor Internal dan Faktor External
A. Faktor Internal
Yang dimaksud dengan Faktor Internal adalah faktor dari dalam penyebab pelaku perselingkuhan, Faktor internal cenderung tidak terpengaruh dengan faktor eksternal, jadi apapun situasi dan kondisi diluar dirinya selingkuh tetap terjadi
Yang termasuk Faktor Internal adalah :
1. Faktor Genetik
Faktor Genetik artinya sifat selingkuh bisa diturunkan. Jadi seseorang yang orang tuanya pernah selingkuh kemungkinan besar anaknya akan selingkuh juga. Gen yang membawa sifat selingkuh adalah DRD4. (Info disini). Orang yang memiliki gen ini suka mencari sesuatu yang baru dari yang sudah mereka miliki sebelumnya sehingga mereka cenderung memiliki kemungkinan selingkuh, Orang yang memiliki varian tertentu dari DRD4 cenderung untuk tidak setia dua kali lipat dari pasangannya. Gen DRD4 ini bekerja dengan mempengaruhi kadar dopamin pada otak, Rasa penasaran dan petualangan akan terasa menyenangkan, Rasa menyenangkan ini akan mensekresi hormon dan merekamnya diotak, terjadinya persis seperti pemabuk yang ditawari minuman beralkohol tinggi sehingga melakukan hubungan seks / perselingkuhan yang tidak memiliki risiko tinggi dapat dengan mudah ditempuhnya.
Ciri paling mudah untuk mengetahuinya adanya DRD4 pada seseorang :
Memiliki orang tua yang pernah selingkuh, Tidak commitment dan mudah bosan pada pasangan, Berani mengambil resiko akibat perselingkuhan dan menganggap selingkuh adalah hal baru dan berbeda yang patut dicoba.
Jadi hati-hati bagi pria atau wanita yang pasangannya memiliki gen ini karena selingkuh bisa menurun pada anaknya.
Orang yang selingkuh karena factor genetic ini akan lebih sulit diperbaiki dibandingkan dengan orang yang selingkuh karena faktor internal lainnya atau external.
Jadi bagaimana cara mencegahnya ? Susah “Gawan bayi” (bawaan dari Lahir) di buang ke laut aja … persis seperti lagu Cewek matre 2x ke laut aje… karena Dinasehati, ditunjukkan kesalahan, Dibimbing apalagi diancam bagi yang mepunyai keturunan gen DRD4 ini tetap tidak akan berpengaruh, selingkuh tetap jalan . Jadi? ya sudah buang saja ketempat sampah tanpa melihat……
2. Kurang Syukur
Pasangan yang kurang bersyukur kepada Allah atas apa saja yang diberikan Allah kepada dirinya akan menyebabkan selingkuh. Dengan selingkuh orang ini menganggap akan memperoleh yang terbaik dari yang sebelumnya padahal adalah SALAH BESAR karena pada dasarnya Allah telah memberikan yang terbaik bagi kita, jika kurang tapi kita bersyukur Allah pasti menambahnya
Cara mencegahnya: Memberi pengertian dengan sabar kepada pasangan untuk bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah kepada dirinya
3. Birahi Tinggi
Orang yang memiliki nafsu birahi tinggi sedangkan suami / isterinya tidak bisa memenuhinya cenderung melakukan perselingkuhan jika ada kesempatan, Orang ini biasanya hobi makan kenyang sehingga membangkitan nafsu yang menyebabkan kerasnya hati nurani sulit menerima kebaikan mudah melakukan perzinahan, Birahi tinggi berhubungan dengan hormon adrenalin, Hormon adrenalin akan naik ketika berhadapan dengan sosok wanita atau lelaki baru. Inilah pemicu internal terjadinya perselingkuhan.
Cara mencegahnya : Banyak puasa terutama puasa senin kamis
4. Gengsi Tinggi
Orang yang mempunyai gengsi tinggi dengan tidak memandang pada kemampuan dirinya dan Suka pada kemewahan tanpa usaha, lebih mudah untuk selingkuh demi mendapatkan apa yang menjadi keinginannya dengan cara cepat.
Cara mencegahnya: Memberi pengertian dengan sabar kepada pasangannya untuk tidak mudah menerima pemberian orang lain tanpa mengetahui maksud dan tujuannya
5. Kurangnya Iman
Kurangnya Iman bisa terjadi jika pasangan meninggalkan sholat dan tidak ada yang mengingatkan sholat secara rutin sehingga Allah pun tidak melindungi pasangan untuk berbuat selingkuh
Cara mencegahnya : Diingatkan untuk tidak lupa beribadah misalnya meninggalkan sholat dll
B. Faktor Eksternal
Faktor external adalah faktor dari luar yang akan mendorong orang berbuat selingkuh meskipun orang tersebut tidak memiliki bakat atau gen selingkuh (DRD4) tapi dengan adanya faktor ini perselingkuhan dapat terjadi, yang termasuk factor eksternal ini adalah : Berduaan tanpa muhrim, Kesempatan , Keadaan sepi , Pengawasan yang kurang, Kemajuan Tehknologi Komunikasi dan Godaan setan .
- Berduaan tanpa Muhrim adalah yang paling rawan yang menjadi penyebab terjadinya perselingkuhan. Berduaan tanpa muhrim tidak hanya berarti berduaan secara fisik tapi berduaan secara maya seperti sms, chatting atau telpon juga termasuk dalam hal ini
Cara mencegahnya : Tidak mengijinkan pasangan berduaan dengan lawan jenis tanpa muhrim
- Kesempatan, pasangan berbuat selingkuh menjadi lebih besar saat pria / wanita sendirian tidak bersama pasangannya sehingga mempunyai kesempatan berhubungan dengan orang lain menjadi terbuka karena mempunyai banyak waktu luang yang seharusnya waktunya digunakan bersama pasangannya dan keluarganya dirumah , selain itu Bagi suami -isteri kegiatan dalam rumah yang bisa mengakibatkan perselingkuhan seperti sms, chatting atau telpon dengan calon selingkuhan tidak akan ada atau berkurang kesempatannya jika pasangan ada dirumah
Cara mencegahnya : Tidak membiarkan pasangan i sendirian tanpa ada saudara / teman yang mendampinginya
- Sendiri (njomblo sementara) lebih cenderung membutuhkan hiburan. Jadi jika tidak ada pasangan bila ada kesempatan beresiko besar melakukan perselingkuhan
Cara mencegahnya : Sebaiknya pasangan tidak ditinggal sendirian terlalu lama tanpa saling berhubungan secara intensif
- Pengawasan yang kurang sangat berperan dalam terciptanya perselingkuhan, Pria dan Wanita dapat memberikan saran atau pengertian kepada pasangannya jika dirasa menurut pengawasannya suatu hubungan berpotensi menimbulkan perselingkuhan
Cara mencegahnya : Pria / Wanita memberikan pengawasan yang cukup pada pasangannya.
- Kemajuan Tekhnologi Komunikasi. Handphone dan internet adalah media komunikasi yang paling efektif dalam kelangsungan hidup perselingkuhan.
Cara mencegahnya : Lihat dan kenali tanda -tanda pasangan selingkuh seperti : HP di password dan nada dering dimatikan, sms tanpa kenal waktu dan tempat, menerima dan telephone sembunyi2 atau di jawab langsung dimatikan, gugup saat ditanya atau pergi saat ditelpon.
- Godaan Setan Bagaimanapun juga setan tidak akan pernah berhenti menggoda suami atau isteri untuk selingkuh karena setan tahu dosa paling besar no.2 setelah sirik adalah perselingkuhan atau zina yang dilakukan oleh seseorang yang pernah menikah.
Cara mencegahnya : Bagi wanita memilih pakaian tertutup (berjilbab) dan Selalu berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari godaan setan yang terkutuk
Oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih pasangan hidup, lihat dulu karakternya jangan sampai mengandung gen DRD4, jika terlanjur ada DRD4 bagi Pria lebih baik menikah lagi jika mampu dan adil, atau jika belum menikah cari yang lain dan bagi Wanita tingkatkan kualitas diri agar mempunyai daya tawar bagi pasangannya.
Sumber : http://fath102.wordpress.com/2011/02/02/sebab-sebab-suami-isteri-selingkuh-dan-cara-mengatasinya/
Share
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari) <---> Bagi yang membaca ini alangkah baiknya untuk membagikan pada yang lain, Ayo silahkan dishare.... Teruskan ilmu, jangan disimpan sendiri...
Selasa, 21 Februari 2012
Cara Mencegah Pasangan Anda Selingkuh dan Penyebab utamanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ayo bersedekah setiap hari
“Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat.
Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”,
sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”
(HR Bukhary 5/270)
Lihat catatan keuangan anda/keuangan perusahaan anda !
Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang pailit.
Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang rugi.
Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang beruntung.
Hari ini mesti lebih baik dari ari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.
Perbanyak infaq anda jika anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq ketika anda meraih keuntungan yang banyak. Justeru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq.
Ayo salurkan sebagian rezeki anda kepada orang-orang yang ada di sekitar anda, atau juga bisa melalui program yang kami tawarkan berikut ini :
1. Zakat
2. Infaq/shadaqah
3. Wakaf
Salurkan sebagian rezeki anda melalui salah satu nomor rekening berikut :
Mohon konfirmasinya seberapapun harta yang anda infaqkan
Bila sudah ditransfer mohon konfirmasi via WA ke nomor 082354458007 caranya :
1. Zakat
Ketik : ZAKAT_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : ZAKAT 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 1.000.011,-
2. Infaq/shadaqah
Ketik : INFAQ_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 2.000.022,-
3. Waqaf
Ketik : WAQAF_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 5.000.000,-
4. Anak Yatim
Ketik : YATIM_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : YATIM 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 3.000.033,-
5. Buka Puasa
Ketik : PUASA_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Terimakasih atas partisipasinya kepada rekan-rekan yang telah berbagi terutama buat mereka yang belum melakukan konfirmasinya, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dan menjadi amalan yang akan memperberat amal kebaikan di yaumil akhir.
Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”,
sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”
(HR Bukhary 5/270)
Lihat catatan keuangan anda/keuangan perusahaan anda !
Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang pailit.
Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang rugi.
Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang beruntung.
Hari ini mesti lebih baik dari ari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.
Perbanyak infaq anda jika anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq ketika anda meraih keuntungan yang banyak. Justeru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq.
Ayo salurkan sebagian rezeki anda kepada orang-orang yang ada di sekitar anda, atau juga bisa melalui program yang kami tawarkan berikut ini :
1. Zakat
2. Infaq/shadaqah
3. Wakaf
4. Anak Yatim
5. Buka Puasa
Salurkan sebagian rezeki anda melalui salah satu nomor rekening berikut :
--> Bank BRI Syariah No Rek. 1041682996
--> Bank Muamalat No Rek. 3560009874
--> Bank Mandiri No Rek. 114-00-0594415-5
--> Bank BCA No Rek. 8110330589
Semua atas nama Wagimin.Mohon konfirmasinya seberapapun harta yang anda infaqkan
Bila sudah ditransfer mohon konfirmasi via WA ke nomor 082354458007 caranya :
1. Zakat
Ketik : ZAKAT_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : ZAKAT 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 1.000.011,-
2. Infaq/shadaqah
Ketik : INFAQ_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 2.000.022,-
3. Waqaf
Ketik : WAQAF_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 5.000.000,-
4. Anak Yatim
Ketik : YATIM_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : YATIM 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 3.000.033,-
5. Buka Puasa
Ketik : PUASA_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : YATIM 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 1.000.033,-
Penolong Misterius
Ketika senja telah turun mengganti siang dengan malam, seorang laki-laki bergegas mengambil air wudhu. Memenuhi panggilan adzan yang bergaung indah memenuhi angkasa.
"Allahu Akbar!" suara lelaki itu mengawali shalatnya.
Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian do'a. Seusai sholat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah.
Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya.
"Rupanya malam sudah larut...,"bisiknya.
Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.
Di tengah malam yang gelap gulita itu, Ali Zainal Abidin membawa karung-karung tepung dan gandum di atas punggungnya yang lemah dan kurus. Ia berkeliling di kota Madinah memikul karung-karung itu, lalu menaruhnya di depan pintu rumah orang-orang yang membutuhkannya.
Di saat suasana hening dan sepi, di saat orang-orang tertidur pulas, Ali Zainal Abidin memberikan sedekah kepada fakir miskin di pelosok Madinah.
"Alhamdulillah..., harta titipan sudah kusampaikan kepada yang berhak,"kata Ali Zainal Abidin. Lega hatinya dapat menunaikan pekerjaan itu sebelum fajar menyingsing. Sebelum orang-orang terbangun dari mimpinya.
Ketika hari mulai terang, orang-orang berseru kegirangan mendapatkan sekarung tepung di depan pintu.
"Hah! Siapa yang sudah menaruh karung gandum ini?!" seru orang yang mendapat jatah makanan.
"Rezeki Allah telah datang! Seseorang membawakannya untuk kita!" sambut yang lainnya.
Begitu pula malam-malam berikutnya, Ali Zainal Abidin selalu mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin. Dengan langkah mengendap-endap, kalau-kalau ada yang memergokinya tengah berjalan di kegelapan malam. Ia segera meletakan karung-karung di muka pintu rumah orang-orang yang kelaparan.
"Sungguh! Kita terbebas darikesengsaraan dan kelaparan! Karena seorang penolong yang tidak diketahui!" kata orang miskin ketika pagi tiba.
"Ya! Semoga Allah melimpahkan harta yang berlipat kepada sang penolong...," timpal seorang temannya.
Dari kejauhan, Ali Zainal Abidin mendengar semua berita orang yang mendapat sekarung tepung. Hatinya bersyukur pada Allah. Sebab, dengan memberi sedekah kepada fakir miskin hartanya tidak akan berkurang bahkan, kini hasil perdagangan dan pertanian Ali Zainal Abidin semakin bertambah keuntungan.
Tak seorang pun yang tahu dari mana karung-karung makanan itu? Dan siapa yang sudah mengirimkannya?
Ali Zainal Abidin senang melihat kaum miskin di kotanya tidak mengalami kelaparn. Ia selalu mencari tahu tentang orang-orang yang sedang kesusahan. Malam harinya, ia segera mengirimkan karung-karung makanan kepada mereka.
Malam itu, seperti biasanya, Ali Zainal Abidin memikul sekarung tepung di pundaknya. Berjalan tertatih-tatih dalam kegelapan. Tiba-tiba tanpa di duga seseorang melompat dari semak belukar. Lalu menghadangnya!
"Hei! Serahkan semua harta kekayaanmu! Kalau tidak...," orang bertopeng itu mengancam dengan sebilah pisau tajam ke leher Ali Zainal Abidin.
Beberapa saat Ali terperangah. Ia tersadar kalau dirinya sedang di rampok. "Ayo cepat! Mana uangnya?!" gertak orang itu sambil mengacungkan pisau.
"Aku...aku...," Ali menurunkan karung di pundaknya, lalu sekuat tenaga melemparkan karung itu ke tubuh sang perampok. Membuat orang bertopeng itu terjengkang keras ke tanah. Ternyata beban karung itu mampu membuatnya tak dapat bergerak. Ali segera menarik topeng yang menutupi wajahnya. Dan orang itu tak bisa melawan Ali.
"Siapa kau?!" tanya Ali sambil memperhatikan wajah orang itu.
"Ampun, Tuan....jangan siksa saya...saya hanya seorang budak miskin...,"katanya ketakutan.
"Kenapa kau merampokku?" Tanya Ali kemudian.
"Maafkan saya, terpaksa saya merampok karena anak-anak saya kelaparan," sahutnya dengan wajah pucat.
Ali melepaskan karung yang menimpa badan orang itu. Napasnya terengah-engah. Ali tak sampai hati menanyainya terus.
"Ampunilah saya, Tuan. Saya menyesal sudah berbuat jahat..."
"Baik! Kau kulepaskan. Dan bawalah karung makanan ini untuk anak-anakmu. Kau sedang kesusahan, bukan?" kata Ali.
Beberapa saat orang itu terdiam. Hanya memandangi Ali dengan takjub.
"Sekarang pulanglah!" kata Ali.
Seketika orang itu pun bersimpuh di depan Ali sambil menangis.
"Tuan, terima kasih! Tuan sangat baik dan mulia! Saya bertobat kepada Allah...saya berjanji tidak akan mengulanginya," kata orang itu penuh sesal.
Ali tersenyum dan mengangguk.
"Hai, orang yang tobat! Aku merdekakan dirimu karena Allah! Sungguh, Allah maha pengampun." Orang itu bersyukur kepada Allah. Ali memberi hadiah kepadanya karena ia sudah bertobat atas kesalahannya.
"Aku minta, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang pertemuanmu denganku pada malam ini...," kata Ali sebelum orang itu pergi." Cukup kau doakan agar Allah mengampuni segala dosaku," sambung Ali.
Dan orang itu menepati janjinya. Ia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa Ali-lah yang selama ini telah mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin.
Suatu ketika Ali Zainal Abidin wafat. Orang yang dimerdekakan Ali segera bertakziah ke rumahnya. Ia ikut memandikan jenazahnya bersama orang-orang.
Orang-orang itu melihat bekas-bekas hitam di punggung di pundak jenazah Ali. Lalu mereka pun bertanya.
"Dari manakah asal bekas-bekas hitam ini?"
"Itu adalah bekas karung-karung tepung dan gandum yang biasa diantarkan Ali ke seratus rumah di Madinah," kata orang yang bertobat itu dengan rasa haru.
Barulah orang-orang tahu dari mana datangnya sumber rezeki yang mereka terima itu. Seiring dengan wafatnya Ali Zainal Abidin, keluarga-keluarga yang biasa di beri sumbangan itu merasa kehilangan.
Orang yang bertobat itu lalu mengangkat kedua tangan seraya berdo'a," Ya Allah, ampunilah dosa Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Saw.
"Allahu Akbar!" suara lelaki itu mengawali shalatnya.
Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian do'a. Seusai sholat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah.
Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya.
"Rupanya malam sudah larut...,"bisiknya.
Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.
Di tengah malam yang gelap gulita itu, Ali Zainal Abidin membawa karung-karung tepung dan gandum di atas punggungnya yang lemah dan kurus. Ia berkeliling di kota Madinah memikul karung-karung itu, lalu menaruhnya di depan pintu rumah orang-orang yang membutuhkannya.
Di saat suasana hening dan sepi, di saat orang-orang tertidur pulas, Ali Zainal Abidin memberikan sedekah kepada fakir miskin di pelosok Madinah.
"Alhamdulillah..., harta titipan sudah kusampaikan kepada yang berhak,"kata Ali Zainal Abidin. Lega hatinya dapat menunaikan pekerjaan itu sebelum fajar menyingsing. Sebelum orang-orang terbangun dari mimpinya.
Ketika hari mulai terang, orang-orang berseru kegirangan mendapatkan sekarung tepung di depan pintu.
"Hah! Siapa yang sudah menaruh karung gandum ini?!" seru orang yang mendapat jatah makanan.
"Rezeki Allah telah datang! Seseorang membawakannya untuk kita!" sambut yang lainnya.
Begitu pula malam-malam berikutnya, Ali Zainal Abidin selalu mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin. Dengan langkah mengendap-endap, kalau-kalau ada yang memergokinya tengah berjalan di kegelapan malam. Ia segera meletakan karung-karung di muka pintu rumah orang-orang yang kelaparan.
"Sungguh! Kita terbebas darikesengsaraan dan kelaparan! Karena seorang penolong yang tidak diketahui!" kata orang miskin ketika pagi tiba.
"Ya! Semoga Allah melimpahkan harta yang berlipat kepada sang penolong...," timpal seorang temannya.
Dari kejauhan, Ali Zainal Abidin mendengar semua berita orang yang mendapat sekarung tepung. Hatinya bersyukur pada Allah. Sebab, dengan memberi sedekah kepada fakir miskin hartanya tidak akan berkurang bahkan, kini hasil perdagangan dan pertanian Ali Zainal Abidin semakin bertambah keuntungan.
Tak seorang pun yang tahu dari mana karung-karung makanan itu? Dan siapa yang sudah mengirimkannya?
Ali Zainal Abidin senang melihat kaum miskin di kotanya tidak mengalami kelaparn. Ia selalu mencari tahu tentang orang-orang yang sedang kesusahan. Malam harinya, ia segera mengirimkan karung-karung makanan kepada mereka.
Malam itu, seperti biasanya, Ali Zainal Abidin memikul sekarung tepung di pundaknya. Berjalan tertatih-tatih dalam kegelapan. Tiba-tiba tanpa di duga seseorang melompat dari semak belukar. Lalu menghadangnya!
"Hei! Serahkan semua harta kekayaanmu! Kalau tidak...," orang bertopeng itu mengancam dengan sebilah pisau tajam ke leher Ali Zainal Abidin.
Beberapa saat Ali terperangah. Ia tersadar kalau dirinya sedang di rampok. "Ayo cepat! Mana uangnya?!" gertak orang itu sambil mengacungkan pisau.
"Aku...aku...," Ali menurunkan karung di pundaknya, lalu sekuat tenaga melemparkan karung itu ke tubuh sang perampok. Membuat orang bertopeng itu terjengkang keras ke tanah. Ternyata beban karung itu mampu membuatnya tak dapat bergerak. Ali segera menarik topeng yang menutupi wajahnya. Dan orang itu tak bisa melawan Ali.
"Siapa kau?!" tanya Ali sambil memperhatikan wajah orang itu.
"Ampun, Tuan....jangan siksa saya...saya hanya seorang budak miskin...,"katanya ketakutan.
"Kenapa kau merampokku?" Tanya Ali kemudian.
"Maafkan saya, terpaksa saya merampok karena anak-anak saya kelaparan," sahutnya dengan wajah pucat.
Ali melepaskan karung yang menimpa badan orang itu. Napasnya terengah-engah. Ali tak sampai hati menanyainya terus.
"Ampunilah saya, Tuan. Saya menyesal sudah berbuat jahat..."
"Baik! Kau kulepaskan. Dan bawalah karung makanan ini untuk anak-anakmu. Kau sedang kesusahan, bukan?" kata Ali.
Beberapa saat orang itu terdiam. Hanya memandangi Ali dengan takjub.
"Sekarang pulanglah!" kata Ali.
Seketika orang itu pun bersimpuh di depan Ali sambil menangis.
"Tuan, terima kasih! Tuan sangat baik dan mulia! Saya bertobat kepada Allah...saya berjanji tidak akan mengulanginya," kata orang itu penuh sesal.
Ali tersenyum dan mengangguk.
"Hai, orang yang tobat! Aku merdekakan dirimu karena Allah! Sungguh, Allah maha pengampun." Orang itu bersyukur kepada Allah. Ali memberi hadiah kepadanya karena ia sudah bertobat atas kesalahannya.
"Aku minta, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang pertemuanmu denganku pada malam ini...," kata Ali sebelum orang itu pergi." Cukup kau doakan agar Allah mengampuni segala dosaku," sambung Ali.
Dan orang itu menepati janjinya. Ia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa Ali-lah yang selama ini telah mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin.
Suatu ketika Ali Zainal Abidin wafat. Orang yang dimerdekakan Ali segera bertakziah ke rumahnya. Ia ikut memandikan jenazahnya bersama orang-orang.
Orang-orang itu melihat bekas-bekas hitam di punggung di pundak jenazah Ali. Lalu mereka pun bertanya.
"Dari manakah asal bekas-bekas hitam ini?"
"Itu adalah bekas karung-karung tepung dan gandum yang biasa diantarkan Ali ke seratus rumah di Madinah," kata orang yang bertobat itu dengan rasa haru.
Barulah orang-orang tahu dari mana datangnya sumber rezeki yang mereka terima itu. Seiring dengan wafatnya Ali Zainal Abidin, keluarga-keluarga yang biasa di beri sumbangan itu merasa kehilangan.
Orang yang bertobat itu lalu mengangkat kedua tangan seraya berdo'a," Ya Allah, ampunilah dosa Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar