Selasa, 09 Oktober 2012

SIFAT LELAKI / CALON / SUAMI YANG SOLEH

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

SIFAT LELAKI / CALON / SUAMI YANG SOLEH

.
Kadang kala kita salah dalam menilai seorang lelaki yang baik berdasarkan kerja nya. Pada dasarnya lelaki yang baik itu sebenarnya terletak pada agamanya. Banyak yang beranggapan lelaki beragama itu mestilah seorang ustaz, imam masjid, pelajar agama dan seumpamanya.
Sebenarnya perkara ini juga tidak benar.  Ramai dikalangan ahli agama yang sering memukul isteri, bersifat kasar, tidak pandai melayani isteri dan sebagainya.  Jadi ini juga bukanlah ciri-ciri seorang lelaki yang baik sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah. Lelaki yang baik dan beragama itu mempunyai sifatnya yang tersendiri.
|
SOLEH dapat di definisikan sebagai seorang lelaki muslim yang beriman (mukmin), bersih dari segi zahir dan batinnya, mengambil makanan yang bersih dan halal (bukan dari sumber yang haram).
Sentiasa berusaha menjauhkan dirinya dari perkara yang akan mendorong kearah maksiat dan menariknya ke jurang NERAKA yang amat dalam. Ialah seorang lelaki yang sentiasa taat kepada Allah swt. dan Rasul nya walau dimana saja mereka berada.
Kita sendiri (Wanita/Laki-laki) harus menyadari bahwa bukanlah manusia sempurna, ada kesalahan yang dilakukan sengaja atau tidak akan tetapi kembalilah dan mohon ampun kepada Allah swt,
|
Jika anda seorang wanita, carilah lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini  —  Jika anda seorang lelaki, jadilah seorang lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini.
  • Kuat amalan agamanya. Menjaga solat fardhu, kerap berjemaah dan solat pada awal waktu. Auratnya juga sentiasa dipelihara dan memakai pakaian yang sopan. Sifat ini boleh dilihat terutama sewaktu bertemu
  • Akhlaknya baik, Yaitu seorang yang tampak tegas, tetapi sebenarnya seorang yang lembut. Pertuturannya juga mesti sopan, melambangkan peribadi dan hatinya yang mulia.
  • Tegas mempertahankan Jati-diri nya, Tidak berkunjung ke tempat-tempat yang dapat menjatuhkan nama-baiknya.
  • Amanah, tidak mengabaikan tugas yang diberikan dan tidak menyalahgunakan kuasa dan kedudukan.
  • Tidak boros, tetapi tidak pelit. Mengerti menggunakan uang untuk keperluan yang bermanfa’at dengan bijaksana.
  • Menjaga mata dengan tidak melihat perempuan lain yang lalu lalang ketika sedang bercakap-cakap.
  • Pergaulan yang terbatas, tidak mengamalkan cara hidup bebas walaupun dia tahu dirinya mampu berbuat demikian.
  • Mempunyai kawan pergaulan yang baik, Kawan pergaulan seseorang itu biasanya sama.
  • Bertanggung-jawab, Lihatlah dia dengan keluarga dan Ayah Ibu nya.
  • Wajah yang tenang, Terlihat dari cara berbicara, Bekerja dan saat dalam suasana Cemas.
  • Jika berhadapan dengan masalah, Tidak mudah mengumpat dan cepat marah karena syaitan tidak suka manusia dengan kesabarannya. Maka cobalah untuk bersabar dan terus bersabar, INSYA ALLAH akan memberi ketenangan.
  • Dapat mendengarkan alasan dan teguran, mana tahu di sebaliknya itu terdapat kebenaran dan sebagai panduan diri untuk membaiki diri menjadi lebih baik…
|
Semoga Sifat-sifat ini dapat diamalkan oleh kita semua kaum lelaki yang mencari ridha Allah.
Buat wanita solehah yang mencari pasangan yang soleh, cobalah anda perhatikan Sifat-sifat yang terangkum  di atas pada setiap lelaki yang anda kenal. Jika Sifat-sifat ini ada pada mereka. Walau bagaimanapun juga, tidak semestinya semua sifat di atas terpenuhi, jika hanya terdapat 5-6 sifat itu sudah memadai. Manusia dapat berubah suatu saat nanti.
Insya Allah sifat-sifat baik yang lain akan menyusul dengan usaha dan kesabaran untuk mencapainya.
Rasulullah bersabda :
  • Nikahilah seseorang disebabkan keturunan, wajah, harta dan agamanya, yang paling baik ialah AGAMAnya.
|

KRITERIA-KRITERIA LELAKI SOLEH

YANG DIMAKSUDKAN OLEH AL QURAN DAN AL HADIST

1. Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah S.A.W.
2. Jihad Fisabilillah adalah maklumat dan program hidupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Kampung akhirat menjadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Solat malam menjadi kebiasaannya.
11. Tawakal penuh kepada Allah ta’ala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah swt
12. Selalu berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit.
13. Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14. Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15. Sangat kuat memegang amanah, janji dan rahasia.
16. Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi kebodohan manusia, senantiasa saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah swt.
17. Kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.
|
1. MENCARI NAFKAH
Tugas mencari nafkah dibebankan kepada kaum lelaki karena kelebihan dalam penciptaannya yang berupa kekuatan fisik dan akal fikirannya. Oleh itu lelaki mampu untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, memberi perlindungan dan pertahanan kehidupannya terutama kepada keluarga, agama, bangsa dan agamanya. Inilah sebabnya lelaki diangkat menjadi pemimpin bagi kaum wanita.
|
2. BERJIHAD FIISABILILLAH
Jihad merupakan amal yang paling utama dan puncak ketinggian Islam. Tidak ada satu pun amalan soleh yang dapat menandingi Jihad. Orang soleh tidak sedikit pun merasa gentar dan takut apabila berjuang menegakkan agama Allah sebaliknya sentiasa tersenyum bangga menjadi seorang hamba Allah dengan gelar paling indah yaitu MUJAHIDIN.
|
3. MELINDUNGI DAN MEMBELA KAUM YANG LEMAH DAN TERTINDAS
Sememangnya sejak akhir-akhir ini golongan kafir senantiasa mencari peluang untuk menindas dan menakluki negara-negara serta umat- umat Islam. Orang orang yang soleh haruslah peka dan bersedia untuk bertindak balas supaya umat-umat Islam tidak akan ditindas dengan sewenang-wenangnya oleh golongan tersebut.
|
4. MEMIMPIN & MENDIDIK ANAK & ISTRI
Mengajar dan membimbing dengan cara yang baik sehingga anak / isteri yang tidak soleh/solehah menyadari akan kesalahannya dan menggantikan cara hidupnya menjadi anak/isteri soleh/solehah. Mendidik anak/isteri dengan bijaksana sehingga dia menyadari makna yang sebenarnya dan bersedia mengubahnya.
Sabda Rasulullah:
  • Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap isteriku.” … ( HR Ibnu Majah )
Tauladan Rasulullah dalam kehidupan berkeluarga: Keadaan beliau sebagai suami dan ayah. Kebiasaan beliau di tengah kehidupan bekeluarga. Cinta kasih beliau terhadap isteri dan anak.
|
|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo bersedekah setiap hari

“Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat.

Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”,

sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”

(HR Bukhary 5/270)

Lihat catatan keuangan anda/keuangan perusahaan anda !
Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang pailit.
Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang rugi.
Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang beruntung.
Hari ini mesti lebih baik dari ari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.

Perbanyak infaq anda jika anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq ketika anda meraih keuntungan yang banyak. Justeru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq.

Ayo salurkan sebagian rezeki anda kepada orang-orang yang ada di sekitar anda, atau juga bisa melalui program yang kami tawarkan berikut ini :

1. Zakat
2. Infaq/shadaqah
3. Wakaf
4. Anak Yatim
5. Buka Puasa

Salurkan sebagian rezeki anda melalui salah satu nomor rekening berikut :
--> Bank BRI Syariah No Rek. 1041682996
--> Bank Muamalat No Rek. 3560009874
--> Bank Mandiri No Rek. 114-00-0594415-5
--> Bank BCA No Rek. 8110330589
Semua atas nama Wagimin.

Mohon konfirmasinya seberapapun harta yang anda infaqkan

Bila sudah ditransfer mohon konfirmasi via WA ke nomor 082354458007 caranya :


1. Zakat
Ketik : ZAKAT_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : ZAKAT 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 1.000.011,-

2. Infaq/shadaqah
Ketik : INFAQ_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 2.000.022,-

3. Waqaf
Ketik : WAQAF_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 5.000.000,-

4. Anak Yatim
Ketik : YATIM_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : YATIM 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 3.000.033,-

5. Buka Puasa
Ketik : PUASA_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : YATIM 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 1.000.033,-

Terimakasih atas partisipasinya kepada rekan-rekan yang telah berbagi terutama buat mereka yang belum melakukan konfirmasinya, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dan menjadi amalan yang akan memperberat amal kebaikan di yaumil akhir.

Penolong Misterius

Ketika senja telah turun mengganti siang dengan malam, seorang laki-laki bergegas mengambil air wudhu. Memenuhi panggilan adzan yang bergaung indah memenuhi angkasa.

"Allahu Akbar!" suara lelaki itu mengawali shalatnya.

Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian do'a. Seusai sholat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah.

Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya.

"Rupanya malam sudah larut...,"bisiknya.

Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.

Di tengah malam yang gelap gulita itu, Ali Zainal Abidin membawa karung-karung tepung dan gandum di atas punggungnya yang lemah dan kurus. Ia berkeliling di kota Madinah memikul karung-karung itu, lalu menaruhnya di depan pintu rumah orang-orang yang membutuhkannya.

Di saat suasana hening dan sepi, di saat orang-orang tertidur pulas, Ali Zainal Abidin memberikan sedekah kepada fakir miskin di pelosok Madinah.

"Alhamdulillah..., harta titipan sudah kusampaikan kepada yang berhak,"kata Ali Zainal Abidin. Lega hatinya dapat menunaikan pekerjaan itu sebelum fajar menyingsing. Sebelum orang-orang terbangun dari mimpinya.

Ketika hari mulai terang, orang-orang berseru kegirangan mendapatkan sekarung tepung di depan pintu.

"Hah! Siapa yang sudah menaruh karung gandum ini?!" seru orang yang mendapat jatah makanan.

"Rezeki Allah telah datang! Seseorang membawakannya untuk kita!" sambut yang lainnya.

Begitu pula malam-malam berikutnya, Ali Zainal Abidin selalu mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin. Dengan langkah mengendap-endap, kalau-kalau ada yang memergokinya tengah berjalan di kegelapan malam. Ia segera meletakan karung-karung di muka pintu rumah orang-orang yang kelaparan.

"Sungguh! Kita terbebas darikesengsaraan dan kelaparan! Karena seorang penolong yang tidak diketahui!" kata orang miskin ketika pagi tiba.

"Ya! Semoga Allah melimpahkan harta yang berlipat kepada sang penolong...," timpal seorang temannya.

Dari kejauhan, Ali Zainal Abidin mendengar semua berita orang yang mendapat sekarung tepung. Hatinya bersyukur pada Allah. Sebab, dengan memberi sedekah kepada fakir miskin hartanya tidak akan berkurang bahkan, kini hasil perdagangan dan pertanian Ali Zainal Abidin semakin bertambah keuntungan.

Tak seorang pun yang tahu dari mana karung-karung makanan itu? Dan siapa yang sudah mengirimkannya?

Ali Zainal Abidin senang melihat kaum miskin di kotanya tidak mengalami kelaparn. Ia selalu mencari tahu tentang orang-orang yang sedang kesusahan. Malam harinya, ia segera mengirimkan karung-karung makanan kepada mereka.

Malam itu, seperti biasanya, Ali Zainal Abidin memikul sekarung tepung di pundaknya. Berjalan tertatih-tatih dalam kegelapan. Tiba-tiba tanpa di duga seseorang melompat dari semak belukar. Lalu menghadangnya!

"Hei! Serahkan semua harta kekayaanmu! Kalau tidak...," orang bertopeng itu mengancam dengan sebilah pisau tajam ke leher Ali Zainal Abidin.

Beberapa saat Ali terperangah. Ia tersadar kalau dirinya sedang di rampok. "Ayo cepat! Mana uangnya?!" gertak orang itu sambil mengacungkan pisau.

"Aku...aku...," Ali menurunkan karung di pundaknya, lalu sekuat tenaga melemparkan karung itu ke tubuh sang perampok. Membuat orang bertopeng itu terjengkang keras ke tanah. Ternyata beban karung itu mampu membuatnya tak dapat bergerak. Ali segera menarik topeng yang menutupi wajahnya. Dan orang itu tak bisa melawan Ali.

"Siapa kau?!" tanya Ali sambil memperhatikan wajah orang itu.

"Ampun, Tuan....jangan siksa saya...saya hanya seorang budak miskin...,"katanya ketakutan.

"Kenapa kau merampokku?" Tanya Ali kemudian.

"Maafkan saya, terpaksa saya merampok karena anak-anak saya kelaparan," sahutnya dengan wajah pucat.

Ali melepaskan karung yang menimpa badan orang itu. Napasnya terengah-engah. Ali tak sampai hati menanyainya terus.

"Ampunilah saya, Tuan. Saya menyesal sudah berbuat jahat..."

"Baik! Kau kulepaskan. Dan bawalah karung makanan ini untuk anak-anakmu. Kau sedang kesusahan, bukan?" kata Ali.

Beberapa saat orang itu terdiam. Hanya memandangi Ali dengan takjub.

"Sekarang pulanglah!" kata Ali.

Seketika orang itu pun bersimpuh di depan Ali sambil menangis.

"Tuan, terima kasih! Tuan sangat baik dan mulia! Saya bertobat kepada Allah...saya berjanji tidak akan mengulanginya," kata orang itu penuh sesal.

Ali tersenyum dan mengangguk.

"Hai, orang yang tobat! Aku merdekakan dirimu karena Allah! Sungguh, Allah maha pengampun." Orang itu bersyukur kepada Allah. Ali memberi hadiah kepadanya karena ia sudah bertobat atas kesalahannya.

"Aku minta, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang pertemuanmu denganku pada malam ini...," kata Ali sebelum orang itu pergi." Cukup kau doakan agar Allah mengampuni segala dosaku," sambung Ali.

Dan orang itu menepati janjinya. Ia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa Ali-lah yang selama ini telah mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin.

Suatu ketika Ali Zainal Abidin wafat. Orang yang dimerdekakan Ali segera bertakziah ke rumahnya. Ia ikut memandikan jenazahnya bersama orang-orang.

Orang-orang itu melihat bekas-bekas hitam di punggung di pundak jenazah Ali. Lalu mereka pun bertanya.

"Dari manakah asal bekas-bekas hitam ini?"

"Itu adalah bekas karung-karung tepung dan gandum yang biasa diantarkan Ali ke seratus rumah di Madinah," kata orang yang bertobat itu dengan rasa haru.

Barulah orang-orang tahu dari mana datangnya sumber rezeki yang mereka terima itu. Seiring dengan wafatnya Ali Zainal Abidin, keluarga-keluarga yang biasa di beri sumbangan itu merasa kehilangan.

Orang yang bertobat itu lalu mengangkat kedua tangan seraya berdo'a," Ya Allah, ampunilah dosa Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Saw.