Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada
kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan
kuman akan bersarang di bawahnya. Penelitian kedokteran juga
mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu
faktor penyebab penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa
serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.
Penemuan ini menjelaskan kepada manusia
sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah
pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ،
وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ
البَرَاجِمِ ، وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ
. قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ
المَضمَضَةُ
"Sepuluh perkara yang merupakan
fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air
ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari
(ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan
istinja`(membersihkan kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi
hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa
yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu) (HR. Muslim)Sumber : http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatmujizat&id=93
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar