Oleh Dr. Mohamad Daudah
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” (Ar-Rahman: 19-22)
Tidak
sampai tahun 1873 sudah diketahui bahwa perairan memiliki sifat yang
berbeda dan bahwa mereka bukan hanya satu laut besar. Ini ditemukan
setelah ekspedisi Challenger yang berlangsung selama tiga tahun. Hanya
pada tahun 1942, hasil penelitian panjang muncul untuk pertama kalinya
mendukung fakta ini.
Ratusan
pusat penelitian laut menemukan bahwa Samudera Atlantik, misalnya,
berisi air yang memiliki karakteristik yang berbeda dalam suhu,
kerapatan, asin, kehidupan laut, dan kemampuan untuk menyerap oksigen.
Perbedaan tersebut dapat ditemukan di satu tempat. Bagaimana jika kita
membuat perbandingan antara dua laut yang berbeda seperti Laut Merah dan
Mediterania, Samudra Atlantik dan Mediterania, dan laut Merah dan Teluk
Aden?
Pada
tahun 1942, ditemukan bahwa di laut tertentu, perairan mengalami pasang
namun masing-masing mempertahankan komposisi dan karakteristik yang
berbeda. Air laut bergerak dengan cepat dan keras dengan cara yang
membuat massa air bercampur dan berbaur. Namun, setiap massa mampu
menjaga karakteristik dan kualitasnya. Pasang surut, arus air, ombak dan
badai semua berkontribusi terhadap pengadukan air laut. Namun, setiap
massa tidak pernah kehilangan sifat-sifat sendiri bahkan setelah
dicampur dengan massa lain, seakan-akan ada penghalang di antara mereka.
Ayat
di atas memberitahu kita tentang dua lautan yang berdampingan di mana
masing-masing airnya asin, dan bercampur dengan air laut yang lain,
namun ia dapat menjaga kualitasnya. Alquran mengatakan kepada kita bahwa
mutiara dan karang dapat ditemukan di kedua lautan. Ia berarti bahwa
bahwa air pada keduanya asin, dan karang dan mutiara ditemukan dalam air
asin saja. Hal ini menunjukkan bahwa ayat ini berbicara tentang
samudera dan laut yang seolah-olah tampak memiliki massa air yang sama,
padahal mereka mengandung massa air dengan kualitas yang berbeda.
Samudra
dan lautan asin tampak bagi kita memiliki kualitas yang sama dan
sebagai satu massa. Namun faktanya adalah bahwa laut dan samudra
memiliki massa air yang berbeda satu sama lain. Hanya dengan teknologi
modern kita bisa melihat sejauh mana perbedaan mereka.
Namun
Alquran mengungkapkan fakta ini sejak lama sekali bahwa meskipun satu
sama lain berdampingan, air dari dua laut tidak akan pernah melewati
batas yang lain (maksudnya tidak akan bercampur dan larut satu sama
lain). Mereka akan selalu menjaga kualitasnya, seakan-akan ada
penghalang di antara mereka. Bukankah ini cukup bukti bahwa Alquran
adalah firman Allah?
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar