Oleh Majdi Abdulshafy
Studi modern memberi bukti penting bahwa atmosfer pada sabuk Allen memainkan peran penting dalam melestarikan dan mempertahankan kehidupan.
Atmosfer
menjaga suhu cuaca di sekitar rentang normal. Untuk memikirkan betapa
besar nikmat ini, kami mengambil bulan sebagai contoh; suhu satu sisi
bulan adalah lebih dari seratus derajat, sementara suhu di sisi lain
adalah seratus derajat di bawah nol. Planet terdekat dengan matahari
mengalami masalah yang sama. Sebagian besar planet tidak memiliki
atmosfer, atau atmosfes yang kurang kepadatannya, sehingga sebagai
akibatnya mereka menjadi sasaran meteor berat, ledakan energi destruktif
dari matahari dan radiasi yang dipancarkan dari matahari dan bintang
lainnya.
Semua
planet terhujani meteor kecuali bumi, kecuali beberapa kali saja, dan
biasanya sangat kecil yang menembus atmosfer yang mencegah banyak
mencapai bumi.
Namun,
jika sebuah objek cukup besar maka ia dapat tetap meluncur melalui
atmosfer. Kerusakan yang ditimbulkan oleh sebuah meteorit (sebuah benda
yang menyerang bumi) tergantung pada ukuran awal. Obyek dengan rentang
ukuran 10-100 m dapat menghasilkan kehancuran mirip dengan ledakan atom.
Efek kerusakan sangat parah, menghancurkan bangunan, dan bahan yang
mudah terbakar menyebabkan api meluas.
Radius
efeknya bervariasi tergantung pada ukuran dan komposisi dari obyek,
tapi setidaknya berjarak 10 km. Peristiwa Tunguska pada tahun 1908 di
Siberia diduga akibat sebuah objek dengan ukuran sekitar 60 m. Ia
menyebabkan pohon-pohon radius 20 km rata dengan tanah, dan pohon-pohon
radion 40 km rusak. Obyek dengan volume sekitar 10 m menyerang mumi
kira-kira sekali dalam satu dekade. Untungnya, hanya benda padat yang
mengandung besi, yang mendarat di bumi. Sementara sebagian besar objek
dengan ukuran seperti ini meledak di atmosfer sehingga tidak ada efek
(selain mungkin suara keras) di bumi. Obyek dengan ukuran yang sedikit
lebih besar darinya diperkirakan menghantan bumi beberapa kali dalam
milenium atau sekitar setiap 100 -200 tahun.
Obyek
dengan diameter 100 m - 1 km bisa menyebabkan kerusakan parah pada
kawasan regional, atau sebesar benua. Jika benda tersebut menyerang
bumi, mereka hampir pasti menghasilkan kawah, memicu samudra untuk
menghasilkan gelombang pasang yang sangat besar. Sebuah objek dengan
ukuran 150 m. dapat menghasilkan kawah berdiameter 3 km, selimut ejecta
berdiameter 10 km diameter, dan memperluas zona kehancuran lebih jauh
keluar. Benda dengan ukuran 1 km menimbulkan zona kehancuran yang
mungkin seluas satu negara. Korban tewas bisa mencapai puluhan hingga
ratusan juta. Impactor dengan ukuran 1 km bisa menimbulkan dampak
global, termasuk pendinginan global yang disebabkan oleh sejumlah besar
debu di atmosfer.
Perkiraan
dari catatan geologi menunjukkan bahwa kawah terbentuk di bumi
kira-kira sekali dalam tiap 5.000 tahun. Obyek dengan ukuran 1-10 km
dapat menyebabkan efek global parah (kepunahan spesies). Dampak pada 65
juta tahun yang lalu akibat sebuah objek dengan diameter 5 - 10 km
diperkirakan menjadi penyebab—sebagian atau seluruhnya—kepunahan
setengah hidup spesies hewan dan tanaman pada waktu itu, termasuk
dinosaurus. Kawah yang ditimbulkan menjadi 10-15 kali lebih besar
daripada benda itu sendiri. Kegagalan panen di seluruh dunia akibat debu
yang diterbangkan ke atmosfir dapat membahayakan peradaban.
Jadi,
benda dengan ukuran lebih besar dari itu bisa membuat spesies manusia
punah. Frekuensi hantaman benda-benda meteor ke bumi dapat dianalisa
dari geologi dan catatan paleontologis. Benda dengan rentang ukuran yang
terakhir diperkirakan terjadi kira-kira setiap 300.000 tahun. Sedangkan
obyek dengan ukuran lebih dari itu terjadi sekitar setiap 10 juta
tahun.
Atmosfer
juga mencegah suhu fatal alam semesta (kira-kira 270 di bawah nol) agar
tidak mencapai bumi. Ia juga mencegah radiasi fatal yang dipancarkan
dari matahari dan bintang-bintang yang dapat menghancurkan sel hidup.
Menariknya, atmosfir hanya membiarkan sinar yang tak berbahaya dan
bermanfaat, seperti sinar ultraviolet dan gelombang radio. Semua radiasi
ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet, yang hanya
sebagiannya lolos atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan
bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup.
Energi
yang dilepaskan dalam sebuah ledakan Matahari begitu kuat sehingga
pikiran manusia tidak akan memahaminya: Sebuah ledakan tunggal setara
dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di
Hiroshima. Dunia ini dilindungi dari efek destruktif energi ini dengan
atmosfer dan Sabuk Van Allen.
Dr. Hugh Ross berkata tentang peran penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
“Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi.
“Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi.
Satu-satunya
planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah
Merkurius – tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil
dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan
magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan
istimewa yang hanya ada pada Bumi.
Al-Qur’an
Al-Karim lebih dari 14 abad yang lalu, sebelum lahir ilmu pengetahuan
modern, telah menyinggung fakta-fakta yang mengagumkan ini. Allah
berfirman di dalam Al-Qur’an,
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (QS Al-Anbiya’ [21]: 32)
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (QS Al-Anbiya’ [21]: 32)
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar