Jumat, 25 November 2011

Do'a Dalam Al-Hadits (2)

Dalam kitab-kitab hadits banyak memuat doa-doa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW., dan diperintahkan bagi setiap muslim untuk melakukannya. Doa-doa tersebut diantaranya adalah:
11 Doa Mohon Kecintaan Allah 


Artinya: "Ya Allah, aku memohon curahan cinta-Mu dan kecintaan orang-orang yang mencintai-Mu, serta mohon curahan amal yang dapat mengantarkan diriku mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah kecintaan kepada-Mu lebih tertanam dalam jiwaku melebihi kecintaanku kepada diri sendiri dan keluargaku."

Penjelasan :
Dalam hadis riwayat Al-Turmudzi dari Abi Darda' diterangkan, bahwa Rasulullah Saw. setiap kali menuturkan tentang kisah Nabi Dâud a.s selalu mengatakan, bahwa dia adalah manusia yang paling rajin beribadah. Dan doa yang selalu dibacanya adalah doa di atas.

12. Doa Terpelihara dari Cela. 


Artinya: "Ya Allah, tutuplah cacat-celaku, hilangkanlah kekhawatiranku, dan kurangilah kesalahan-kesalahanku. Peliharalah diriku dari segala kejelekan, baik dari arah muka maupun belakang, dari arah kanan maupun kiri, dari arah atas maupun bawah yang datang secara tiba-tiba."

Penjelasan:
Baik sekali doa ini dibaca oleh setiap muslim, agar cacat dan celanya senantiasa ditutup Allah Swt. Doa ini pula yang dibiasakan Nabi Saw. membacanya pada setiap pagi dan sore. Demikian Abû Dâud, Al-Nasâ'i, Ibnu Majah dan Hakim dari Umar meriwayatkan.

13. Doa Selamat dari Hutang 


Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan. Aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan rasa malas". Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari banvak hutang dan kezhaliman manusia."

Penjelasan:
Doa ini baik sekali dibaca ketika sedang berada dalam kesusahan dan dililit hutang. Hal demikian yang diajarkan Nabi Saw. kepada Abi Umamah yang sedang kesusahan dan dililit hutang. Doa tersebut dibaca oleh Abî Umamah setiap pagi dan sore hari.

Setelah membaca doa tersebut, paginya Abî Umamah terbebas dari kesusahan dan hutangnya terlunasi.

14. Doa Supaya Selamat dari Musibah 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari musibah yang berat, dari kecelakaan yang menimpa, dari ketentuan yang yang jelek, dan dari kejahatan musuh yang zhalim. "

Penjelasan:
Agar kita selamat dari musibah maka bacalah doa ini setiap saat. Begitu juga Rasulullah Saw. senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari musibah yang berat

15. Doa Selamat dari Fitnah 


Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal yang pembohong. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya dosa dan hutang. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan fitnah kaya dan kejelekan fitnah fakir. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran, penglihatan, lisan dan hatiku. Aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang terlalu tua. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan ingkar kepada agama-Mu."

Penjelasan:
Dalam hadis riwayat Imam Ashhab Al-Sunnah dari Ibnu Abbas dljelaskan, bahwa Rasulullah Saw. senantiasa membaca doa di atas.

16. Doa Mohon Hati yang Khusyu' 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, nafsu yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan. Ya Allah, berikanlah kepadaku jiwa takwa lagi bersih. Sebab hanya Engkaulah yang membersihkan jiwa dan yang menguasi serta yang mengarahkannya.

Penjelasan :
Bila kita ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan hati yang khusyu', maka dawamkan-lah (biasakanlah) membaca doa ini. Hal ini pula yang dilakukan Rasulullah Saw., sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dâud, Al-Turmudzi, dan Al-Nasâ'i dari Zaid bin Arqam.

17. Doa Mohon Kelanggengan Nikmat 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat yang telah Engkau anugerahkan dan lunturnya keselamatan yang telah engkau berikan kepadaku. Dan aku berlindung kepada-Mu dari datangnya musibah dan segala murka-Mu yang datang dengan tiba-tiba.

Penjelasan:
Doa ini juga yang dibiasakan Nabi Saw. untuk membacanya setiap saat. Demikian Imam Muslim dan Abî Dâud dari ' Abdillah bin 'Umar meriwayatkan.

18. Doa Terpelihara dari Rasa Lapar 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar adalah sejelek-jelek teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat, karena khianat adalah sejelek-jelek kejelekan. "

Penjelasan:
Dengan membiasakan membaca doa diatas seseorang akan terbebas dari rasa lapar dan akan memperoleh ketenangan jiwa dan senantiasa berlaku jujur.

19. Doa Selamat dari Murka Allah 


Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan aku berlindung kepada keselamatan-Mu dari ancaman siksa-Mu. Aku tidak dapat menghitung lagi pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana puiian-Mu terhadap diri-Mu sendiri. "

Penjelasan:
Doa ini pula yang dibaca Nabi Saw. setelah melaksanakan shalat sunat malam.

20. Doa Mohon Rizki yang Halal dan dililit Hutang 


Artinya:"Ya Allah, cukupilah kehidupanku dengan rizqi-Mu yang halal, dan jauahkanlah diriku dari sesuatu yang telah Engkau haramkan. Dan dengan curahan anugerah-Mu. jauhkanlah diriku dari meminta sesuatu kepada selain Engkau. "

Penjelasan:
Bila seseorang tidak merasa puas dan cukup atas karunia dari Allah Swt. dan dililit hutang yang banyak, maka bacalah doa di atas. Doa ini pula yang diajarkan Sayyidina Ali kepada salah seorang hamba mukatab (yang sedang menebus dirinya untuk merdeka). Sayyidina Ali berkata: "Seandainya engkau mempunyai hutang emas sebesar gunung, kemudian engkau membiasakan diri membaca doa ini, tentu Allah akan memberimu kemudahan rizqi untuk melunasinya.

21. Doa Mohon Terhindar dari Syirik 


Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan sesuatu terhadap-Mu yang aku mengetahuinya, dan aku memohon ampunan kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku tidak mengetahuinya. "

Penjelasan:
Doa ini yang diajarkan Nabi Saw. kepada para sahabat agar terjaga dari berbuat syirik yang sangat tidak kelihatan.

22.Doa Setiap Akhir Majelis. 


Artinya: "Maha suci Allah, Allah yang bersih dari segala sifat tercela. Semoga keselamatan tercurahkan selalu kepada seluruh rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam "

Penjelasan:
Barangsiapa ingin timbangan amalnya lebih berat, maka hendaklah setiap kali mengakhiri majelis membaca doa di atas demikian Al-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar.

23. Doa jika Memandang sesuatu yang sulit 


Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan, terkecuali atas apa yang telah Engkau jadikan mudah. Dan Engkau dapat menjadikan tanah yang keras jika Engkau berkehendak. maka itu akan terjadi dengan mudah. "

Penjelasan:
Doa ini yang diajarkan Nabi Saw. kepada Arias r.a. Sebagaimana Ibnu Sunni meriwayatkannya.

24.Doa ketika Takut pada Penguasa (atasan) 


Artinya: "Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha penyantun lagi Maha Bijaksana. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik langit yang tujuh dan Tuhan pemilik 'Arasy yang agung. Tidak ada Tuhan Selain engkau, sungguh mulia perlindungan-Mu dan sungguh agung pujian-Mu."

Penjelasan:
Ibnu Sunnî meriwayatkan dari Ibnu 'Umar r.a, bahwa apabila kamu takut pada penguasa atau yang lainnya, maka ucapkanlah oleh-mu doa ini. "


Sumber  :  www.abatasa.com



Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo bersedekah setiap hari

“Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat.

Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”,

sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”

(HR Bukhary 5/270)

Lihat catatan keuangan anda/keuangan perusahaan anda !
Apakah pengeluaran lebih besar dari pemasukan? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang pailit.
Apakah pengeluaran dan pemasukan seimbang? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang rugi.
Apakah pemasukan lebih besar dari pengeluaran? Jika Ya, berarti anda termasuk orang yang beruntung.
Hari ini mesti lebih baik dari ari kemarin dan hari esok meski lebih baik dari hari ini.

Perbanyak infaq anda jika anda mengalami kerugian, jangan berhenti berinfaq ketika anda meraih keuntungan yang banyak. Justeru semakin banyak untung, akan semakin keranjingan berinfaq.

Ayo salurkan sebagian rezeki anda kepada orang-orang yang ada di sekitar anda, atau juga bisa melalui program yang kami tawarkan berikut ini :

1. Zakat
2. Infaq/shadaqah
3. Wakaf
4. Anak Yatim
5. Buka Puasa

Salurkan sebagian rezeki anda melalui salah satu nomor rekening berikut :
--> Bank BRI Syariah No Rek. 1041682996
--> Bank Muamalat No Rek. 3560009874
--> Bank Mandiri No Rek. 114-00-0594415-5
--> Bank BCA No Rek. 8110330589
Semua atas nama Wagimin.

Mohon konfirmasinya seberapapun harta yang anda infaqkan

Bila sudah ditransfer mohon konfirmasi via WA ke nomor 082354458007 caranya :


1. Zakat
Ketik : ZAKAT_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : ZAKAT 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 1.000.011,-

2. Infaq/shadaqah
Ketik : INFAQ_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 2.000.022,-

3. Waqaf
Ketik : WAQAF_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : INFAQ 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 5.000.000,-

4. Anak Yatim
Ketik : YATIM_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : YATIM 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 3.000.033,-

5. Buka Puasa
Ketik : PUASA_tanggal_nama_Asal_Bank_jumlah
Contoh : YATIM 01012011 Hamba Allah di Surabaya BRI Syariah Rp. 1.000.033,-

Terimakasih atas partisipasinya kepada rekan-rekan yang telah berbagi terutama buat mereka yang belum melakukan konfirmasinya, semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dan menjadi amalan yang akan memperberat amal kebaikan di yaumil akhir.

Penolong Misterius

Ketika senja telah turun mengganti siang dengan malam, seorang laki-laki bergegas mengambil air wudhu. Memenuhi panggilan adzan yang bergaung indah memenuhi angkasa.

"Allahu Akbar!" suara lelaki itu mengawali shalatnya.

Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian do'a. Seusai sholat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah.

Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya.

"Rupanya malam sudah larut...,"bisiknya.

Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.

Di tengah malam yang gelap gulita itu, Ali Zainal Abidin membawa karung-karung tepung dan gandum di atas punggungnya yang lemah dan kurus. Ia berkeliling di kota Madinah memikul karung-karung itu, lalu menaruhnya di depan pintu rumah orang-orang yang membutuhkannya.

Di saat suasana hening dan sepi, di saat orang-orang tertidur pulas, Ali Zainal Abidin memberikan sedekah kepada fakir miskin di pelosok Madinah.

"Alhamdulillah..., harta titipan sudah kusampaikan kepada yang berhak,"kata Ali Zainal Abidin. Lega hatinya dapat menunaikan pekerjaan itu sebelum fajar menyingsing. Sebelum orang-orang terbangun dari mimpinya.

Ketika hari mulai terang, orang-orang berseru kegirangan mendapatkan sekarung tepung di depan pintu.

"Hah! Siapa yang sudah menaruh karung gandum ini?!" seru orang yang mendapat jatah makanan.

"Rezeki Allah telah datang! Seseorang membawakannya untuk kita!" sambut yang lainnya.

Begitu pula malam-malam berikutnya, Ali Zainal Abidin selalu mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin. Dengan langkah mengendap-endap, kalau-kalau ada yang memergokinya tengah berjalan di kegelapan malam. Ia segera meletakan karung-karung di muka pintu rumah orang-orang yang kelaparan.

"Sungguh! Kita terbebas darikesengsaraan dan kelaparan! Karena seorang penolong yang tidak diketahui!" kata orang miskin ketika pagi tiba.

"Ya! Semoga Allah melimpahkan harta yang berlipat kepada sang penolong...," timpal seorang temannya.

Dari kejauhan, Ali Zainal Abidin mendengar semua berita orang yang mendapat sekarung tepung. Hatinya bersyukur pada Allah. Sebab, dengan memberi sedekah kepada fakir miskin hartanya tidak akan berkurang bahkan, kini hasil perdagangan dan pertanian Ali Zainal Abidin semakin bertambah keuntungan.

Tak seorang pun yang tahu dari mana karung-karung makanan itu? Dan siapa yang sudah mengirimkannya?

Ali Zainal Abidin senang melihat kaum miskin di kotanya tidak mengalami kelaparn. Ia selalu mencari tahu tentang orang-orang yang sedang kesusahan. Malam harinya, ia segera mengirimkan karung-karung makanan kepada mereka.

Malam itu, seperti biasanya, Ali Zainal Abidin memikul sekarung tepung di pundaknya. Berjalan tertatih-tatih dalam kegelapan. Tiba-tiba tanpa di duga seseorang melompat dari semak belukar. Lalu menghadangnya!

"Hei! Serahkan semua harta kekayaanmu! Kalau tidak...," orang bertopeng itu mengancam dengan sebilah pisau tajam ke leher Ali Zainal Abidin.

Beberapa saat Ali terperangah. Ia tersadar kalau dirinya sedang di rampok. "Ayo cepat! Mana uangnya?!" gertak orang itu sambil mengacungkan pisau.

"Aku...aku...," Ali menurunkan karung di pundaknya, lalu sekuat tenaga melemparkan karung itu ke tubuh sang perampok. Membuat orang bertopeng itu terjengkang keras ke tanah. Ternyata beban karung itu mampu membuatnya tak dapat bergerak. Ali segera menarik topeng yang menutupi wajahnya. Dan orang itu tak bisa melawan Ali.

"Siapa kau?!" tanya Ali sambil memperhatikan wajah orang itu.

"Ampun, Tuan....jangan siksa saya...saya hanya seorang budak miskin...,"katanya ketakutan.

"Kenapa kau merampokku?" Tanya Ali kemudian.

"Maafkan saya, terpaksa saya merampok karena anak-anak saya kelaparan," sahutnya dengan wajah pucat.

Ali melepaskan karung yang menimpa badan orang itu. Napasnya terengah-engah. Ali tak sampai hati menanyainya terus.

"Ampunilah saya, Tuan. Saya menyesal sudah berbuat jahat..."

"Baik! Kau kulepaskan. Dan bawalah karung makanan ini untuk anak-anakmu. Kau sedang kesusahan, bukan?" kata Ali.

Beberapa saat orang itu terdiam. Hanya memandangi Ali dengan takjub.

"Sekarang pulanglah!" kata Ali.

Seketika orang itu pun bersimpuh di depan Ali sambil menangis.

"Tuan, terima kasih! Tuan sangat baik dan mulia! Saya bertobat kepada Allah...saya berjanji tidak akan mengulanginya," kata orang itu penuh sesal.

Ali tersenyum dan mengangguk.

"Hai, orang yang tobat! Aku merdekakan dirimu karena Allah! Sungguh, Allah maha pengampun." Orang itu bersyukur kepada Allah. Ali memberi hadiah kepadanya karena ia sudah bertobat atas kesalahannya.

"Aku minta, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang pertemuanmu denganku pada malam ini...," kata Ali sebelum orang itu pergi." Cukup kau doakan agar Allah mengampuni segala dosaku," sambung Ali.

Dan orang itu menepati janjinya. Ia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa Ali-lah yang selama ini telah mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin.

Suatu ketika Ali Zainal Abidin wafat. Orang yang dimerdekakan Ali segera bertakziah ke rumahnya. Ia ikut memandikan jenazahnya bersama orang-orang.

Orang-orang itu melihat bekas-bekas hitam di punggung di pundak jenazah Ali. Lalu mereka pun bertanya.

"Dari manakah asal bekas-bekas hitam ini?"

"Itu adalah bekas karung-karung tepung dan gandum yang biasa diantarkan Ali ke seratus rumah di Madinah," kata orang yang bertobat itu dengan rasa haru.

Barulah orang-orang tahu dari mana datangnya sumber rezeki yang mereka terima itu. Seiring dengan wafatnya Ali Zainal Abidin, keluarga-keluarga yang biasa di beri sumbangan itu merasa kehilangan.

Orang yang bertobat itu lalu mengangkat kedua tangan seraya berdo'a," Ya Allah, ampunilah dosa Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Saw.