Saudaraku,
sungguh Allah ta’aala memang Maha Pemurah. Allah ta’aala tidak
membedakan pemberian karuniaNya kepada golongan pencinta dunia maupun
golongan pemburu akhirat. Keduanya Allah ta’aala berikan bantuan dari
kemurahanNya. Namun Allah ta’aala tegaskan bahwa nasib akhir para
pemburu akhirat jauh lebih baik dan lebih terpuji.
كُلًّا نُمِدُّ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
"Kepada
masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami
berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan pasti kehidupan akhirat
lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya." (QS Al-Israa
ayat 20-21)
Saudaraku, manusia pencinta dunia adalah manusia yang tidak sabar. Sebab mereka ingin memperoleh yang dekat sambil meninggalkan yang jauh. Yang dekat ialah kesenangan dunia fana. Sedangkan yang jauh ialah kebahagiaan hakiki akhirat yang kekal-abadi dan kehadirannya sesudah berlalunya kehidupan dunia ini.
Allah
ta’aala berjanji akan menyempurnakan keberhasilan para pencinta dunia
di dunia. Allah ta’aala tidak menghalangi pencinta dunia untuk
memperoleh keberhasilannya di dunia jika ia penuhi segenap sebab-sebab
keberhasilannya. Allah ta’aala tidak akan membiarkan mereka merugi di
dunia. Namun Allah ta’aala mengancam dengan kepastian neraka di akhirat
bagi mereka dikarenakan sempitnya pandangan mereka yang hanya
mengidamkan keberhasilan sebatas dunia fana ini.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ
فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ
فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" (QS Hud15-16)
Sebagian
muslim kadang heran mengapa para pencinta dunia dan ahli maksiat kok
semakin hari semakin mudah meraih keberhasilan duniawi. Padahal firman
Allah ta’aala di atas jelas-jelas menyebutkan bahwa Allah ta’aala
memang memudahkan para pencinta dunia untuk memperoleh apa yang mereka
cita-citakan. Ini sudah merupakan hukum Allah ta’aala. Jadi kita tidak
perlu merasa heran mengapa orang-orang seperti para selebritis alias
ahli maksiat semakin sukses secara duniawi.
Begitu
pula sebaliknya. Ada sebagian muslim yang sulit memahami mengapa
orang-orang beriman hidupnya di dunia begitu sulit dan sarat
penderitaan. Padahal memang inilah ketentuan yang sudah digariskan oleh
Allah ta’aala. Bahkan dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaihi wa
sallam jelas-jelas bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
"Dunia itu penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir." (HR Tirmidzy 2246)
Orang
beriman hidup di dunia laksana dalam penjara karena ia dengan penuh
kesadaran memilih jalan hidup yang sarat dengan komitmen terhadap
peraturan dan batasan-batasan yang telah digariskan Allah ta’aala. Ia
tidak pernah merasa enggan dan keberatan untuk mentaati peraturan dan
batasan Allah ta’aala sebab ia tahu bahwa dengan menempuh jalan hidup
seperti itulah ia bakal memasuki kehidupan selanjutnya dengan penuh
kehormatan dan kebahagiaan hakiki. Ia tidak merasa keberatan dengan
segala kesulitan hidup dunia sebab ia tidak pernah menjadikan dunia
sebagai batas pengetahuan dan ambisinya. Pengetahuan dan ambisi hidupnya
jauh melampaui dunia fana ini sampai ke akhirat yang kekal-abadi. Ia
sadar bahwa kalaupun hidupnya harus susah di dunia, maka itu tidak akan
berlangsung selamanya. Dunia ini sangat sementara dan sangat singkat
perjalanannya. Adapun akhirat merupakan tempat yang jauh lebih hakiki
dan kekal untuk dijadikan ambisi.
وَمَنْ أَرَادَ الْآَخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا
"Dan
barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah
itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu
adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS Al-Israa
ayat 19)
Sebaliknya,
orang-orang kafir sedemikian obsesinya untuk meraih kesenangan secepat
mungkin, maka mereka menyangka bahwa hanya di dunia inilah ia perlu
menikmatinya. Itulah sebabnya mereka demikian bersungguh-sungguh untuk
mengejarnya. Mereka ingin memaksa agar surga segera dirasakan secepatnya
di dunia fana ini. Mareka tidak sabar. Bahkan mereka tidak yakin masih
ada lagi kehidupan selain di dunia ini. Maka daripada berspekulasi
dengan akhirat yang belum pasti keberadaannya lebih baik bersegera
mewujudkan surga di dunia ini dan menjauh dari neraka dunia sedapat
mungkin. Harus kaya, harus senang, harus berkuasa sekarang. Jangan
biarkan diri sedih dan menderita di dunia.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ
نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
"Barangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya
di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan
Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam
keadaan tercela dan terusir." (QS Al-Israa ayat 18)
Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/nasib-pemburu-dunia.htm
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar