Oleh Dr. Mohamad Daudah
“Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ar-Rum [30]: 1-6)
Buku-buku
sejarah memberitahu kita tentang pertempuran antara Persia dan kerajaan
Romawi Timur - yang terakhir menandakan bagian timur Kekaisaran Romawi -
yang terletak di daerah antara Adhra’at dan Basra, dekat Laut Mati.
Pertempuran yang terjadi tahun 619 M berakhir dengan kemenangan bangsa
Persia.
Orang
Romawi menerima pukulan berat dalam pertempuran itu dan semua orang
pada saat itu khawatir jika kerajaan mereka jatuh. Anehnya, mereka
terlibat dalam pertempuran lain di 627 M di daerah Niniwe di mana mereka
mengalahkan pasukan Persia dan menduduki banyak daerah. Beberapa bulan
kemudian, Bizantium menandatangani perjanjian dengan bangsa Persia yang
isinya mereka mengembalikan semua daerah yang diduduki sebelumnya.
Atlas
geografis menunjukkan bahwa titik terendah di permukaan bumi adalah
daerah dekat Laut Mati di mana permukaan bumi adalah serendah 395 meter
di bawah permukaan laut. Foto yang diambil oleh satelit mendukung fakta
ini.
Ada
dua keajaiban dalam ayat-ayat ini. Pertama, Alquran memberi kabar
gembira dengan kemenangan kepada orang-orang Romawi dalam rentang waktu
antara tiga sampai sembilan tahun. Setelah tujuh tahun, berita dari
Alquran menjadi kenyataan.
Kemenangan
Romawi ini bertepatan dengan kemenangan kaum muslimin dalam Perang
Badar. Dalam pengamatan orang-orang kafir Arab, kemenangan Romawi tampak
mustahil dan mereka mulai mengejek dan mengolok-olok kaum muslimin
tentang kata-kata Al-Qur’an ini. Namun ketika nubuat itu menjadi
kenyataan, maka mereka kecewa dan rendah hati.
Kedua,
ayat-ayat tersebut mengungkapkan kepada kita tentang fakta geografis
yang tidak diketahui siapa pun pada waktu itu. Ayat-ayat tersebut
mengatakan bahwa orang-orang Romawi akan kalah dalam pertempuran di
wilayah terendah di bumi, dan itu adalah tempat terdekat dengan
Semenanjung Arab dan merupakan titik terendah di bumi adalah 1.312 kaki
(sekitar 400 meter) di bawah permukaan laut. Menurut Encyclopedia
Britannica, satelit telah mencatat bahwa memang tempat tersebut adalah
tempat yang terendah di bumi. Fakta sejarah menjadi saksi bahwa
pertempuran terjadi di tempat terendah di bumi; dekat Laut Mati.
Pada
saat itu, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui hal ini adalah
wilayah terendah di bumi. Apakah ini tidak memberikan bukti bahwa
semakin Selalu Alquran adalah firman Allah? Mahasuci Allah yang
berfirman, “Dan katakanlah, ‘Segala puji bagi Allah, Dia akan
memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan
mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS
An-Naml [27]: 93)
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar